Kupang, 23 Mei 2025 – Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan publik yang lebih humanis dan profesional, Badan Pengembangan Sumber Daya Menusia Daerah (BPSDMD) Provinsi NTT bekerja sama dengan RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Membangun Komunikasi Efektif” bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) rumah sakit. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada hari pertama (20 Mei), dan dilanjutkan secara klasikal selama tiga hari berturut-turut (21–23 Mei) di Aula Ponek RSUD, diikuti oleh sekitar 120 peserta dari berbagai unit layanan. Bimtek ini dibuka oleh Wakil Direktur RSUD, Bapak Adrianus Yosephus Pa, S.Kep, Ns, yang menyampaikan sambutan hangat sekaligus pemaparan materi bertajuk "Penguatan Tugas dan Fungsi RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang". Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa komunikasi efektif adalah tulang punggung pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Beliau menyampaikan bahwa rumah sakit bukan sekadar institusi pelayanan, tetapi juga tempat membangun kepercayaan masyarakat. Dalam pemaparan materinya, beliau menyoroti pentingnya sinergi lintas profesi, kejelasan SOP antarunit, dan komunikasi yang responsif dalam menghadapi kondisi darurat dan emosional di lingkungan rumah sakit.
Kegiatan dilanjutkan dengan Materi Overview Kebijakan Pelatihan Membangun Komunikasi Efektif Oleh Bapak Paulus Kolo, S.Fil, M.Fil. Melalui materi ini, beliau ingin memberikan pemahaman dasar kepada peserta tentang topik atau materi yang akan dibahas secara mendalam dalam kegiatan Bimtek tersebut. Overview membantu peserta untuk memahami konteks, tujuan, dan manfaat dari Bimtek yang diikuti, sehingga mereka lebih siap dan tertarik untuk mengikuti sesi-sesi berikutnya. Kegiatan hari pertama bimtek diakhiri dengan paparan materi Pemanfaatan Teknologi dalam Pelatihan Oleh Bapak Ricky Mokoginta, S.Kom. Point penting dari materi tersebut adalah memotivasi peserta untuk memanfaatkan media pembelajaran dalam kegiatan pengembangan kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai ASN.
Materi-materi yang disampaikan secara interaktif mencakup:
- Komunikasi Efektif dalam Konteks Rumah Sakit, yang membahas teknik komunikasi dua arah, strategi empatik, serta hambatan yang sering muncul di lingkungan layanan kesehatan
- Teknik Menghadapi Pasien dan Keluarga yang Mengeluh, dengan simulasi role play menangani keluarga pasien yang sedang emosional atau marah secara profesional dan tenang.
- Komunikasi Lintas Profesi dan Antarunit Program, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara tenaga medis dan nonmedis, serta penggunaan metode komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) dalam briefing-debriefing pelayanan.
- Peran Satpam dan Tenaga Non-Medis, yang menyoroti bahwa pelayanan prima dimulai dari pintu masuk rumah sakit. Petugas keamanan dan petugas layanan awal diposisikan sebagai wajah utama institusi, sehingga perlu memahami prinsip komunikasi ramah, empatik, dan cepat tanggap.
Seluruh materi disampaikan melalui pendekatan partisipatif seperti studi kasus nyata, diskusi kelompok, dan simulasi lapangan. Metode ini terbukti efektif meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya komunikasi dalam mencegah kesalahan medis dan membangun relasi kerja yang harmonis.
Pada Jumat pagi (23/5), Kepala BPSDMD Provinsi NTT, Ibu Henderina S. Laiskodat, S.P, M.Si, hadir secara khusus untuk menyampaikan materi penutup bertajuk "Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN untuk Membangun Komunikasi Efektif". Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa komunikasi bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi bagian dari core values ASN dan pelayanan publik.
Berdasarkan data IKM RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang semester I 2024 yang berada pada angka 84,03% (kategori Baik), Beliau menjelaskan bahwa masih ada ruang untuk peningkatan, khususnya pada dimensi komunikasi. Dengan demikian menurut, kolaborasi lintas unit, penggunaan teknologi, dan penguatan kepemimpinan di tingkat manajerial untuk memastikan komunikasi berjalan sebagai sistem yang konsisten dan terstandar sangatlah penting. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan berkelanjutan yang bersifat integratif dan adaptif, sesuai amanat Permenpan RB No. 38 Tahun 2017 dan Pergub NTT No. 123 Tahun 2022. Ia mengajak seluruh ASN untuk menjadikan komunikasi sebagai instrumen penyelamat pasien dan perekat tim kerja. “Komunikasi yang baik menyelamatkan nyawa. Empati membangun kepercayaan. Rumah sakit yang kuat adalah rumah sakit yang mampu mendengar dan memahami warganya,” ungkapnya penuh makna.
Acara ditutup secara resmi pada Jumat pukul 13.30 WITA oleh Direktur RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang, dr. Stefanus Dhe Soka, Sp.B, yang menyampaikan apresiasi kepada panitia, narasumber, dan seluruh peserta. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa komunikasi yang baik bukan hanya membuat pasien merasa aman, tetapi juga memperkuat integritas rumah sakit sebagai institusi publik.
Dengan pelaksanaan Bimtek ini, RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang kembali menegaskan komitmennya untuk membangun pelayanan kesehatan yang profesional, beretika, dan penuh empati, terus berubah—sejalan dengan nilai BerAKHLAK dan motto rumah sakit sebagai pelopor pelayanan publik berbasis kemanusiaan di NTT yaitu “Terus Berubah Menjadi Lebih Baik”. *** (Greg)
*** Berita ini telah dimuat pada website: bpsdmd.nttprov.go.id
0 comments:
Posting Komentar