Kota Kupang, gregornet – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) telah menggelar kegiatan orientasi pengenalan nilai dan etika instansi pemerintah bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Lingkup Pemerintah Provinsi NTT Angkatan LVII secara daring (online). Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari kerja, dimulai pada tanggal 12 Agustus sampai dengan 19 Agustus 2024. Sebanyak 261 PPPK guru SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB Negeri dari Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat Daya dan Timor Tengah Utara mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai integritas, etika kerja, dan tanggung jawab profesional serta mampu mengembangkan inovasi pelayanan publik.
Dalam ceramah umum Pengenalan Sistem dan Etika Pemerintahan, Kepala BPSDMD Provinsi NTT, Henderina S. Laiskodat, S.P., M. Si menekankan pentingnya penguasaan nilai dan etika dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan publik. “Para PPPK sebagai profesi ASN merupakan garda terdepan dalam pelayanan publik. Oleh karena itu, pengenalan dan penerapan nilai-nilai etika, integritas, dan tanggung jawab profesional harus menjadi landasan kerja yang kokoh,” ujarnya.Selain Kepala BPSDMD
Provinsi NTT, kegiatan ini juga melibatkan Kepala BKD Provinsi NTT, Yos Rasi,
S.Sos., M. Si dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius
Kodo, S. Sos., M.M. Selain Pejabat Pimpinan Pratama, ada juga narasumber dari
Pejabat Administrator, antara lain Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis
dan Kepemerintahan BPSDMD Provinsi NTT, Flafianus Dua, S. Fil., M.M, Kepala
Bidang Guru dan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Maria
Y. S. Kiak, S.Kom., M.I.T serta para Widyaiswara BSPDMD Provinsi NTT.
Matei-materi yang
disampaikan para narasumber lebih berorientasi pada pengenalan baik manajemen
kinerja, struktur organisasi dan tatalaksana kerja maupun jabatan PPPK. Para
peserta juga dibimbing oleh para widyaiswara yang kompeten dalam menyusun
rancangan inovasi sebagai output jangka pendek dari orientasi tersebut. Peserta
kegiatan orientasi terlihat antusias mengikuti seluruh sesi, terutama dalam
diskusi interaktif mengenai pengembangan inovasi pelayanan publik. Salah satu
peserta, Yonathan Jefferson Djara, S.Kom mengapresiasi kegiatan tersebut karena
mendapatkan bekal yang sangat berguna untuk menjalankan tugas di masa mendatang
terutama dalam mengembangkan inovasi di dunia pendidikan. Menurutnya nilai-nilai
yang diajarkan sangat relevan dengan tantangan yang mereka hadapi sebagai
pelayan publik.
0 comments:
Posting Komentar