gregornet

Motivasi Hidup

"Kebahagiaan terbesar hidup kita adalah melakukan sesuatu yang menurut orang lain tidak bisa kita lakukan"

Jumat, 27 Agustus 2021

Pendahuluan.

Pelatihan Dasar merupakan pembelajaran bagi orang dewasa atau disebut dengan Andragogik. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa orientasi belajar pun tentunya berbeda dengan pembelajaran pedagogik. Dalam pembelajaran pedagogik peserta didik menyadari bahwa pendidikan adalah suatu proses penyampaian ilmu pengetahuan, dan mereka memahami bahwa ilmu-ilmu tersebut baru akan bermanfaat di kemudian hari. Oleh karena itu, kurikulum harus disusun sesuai dengan unit-unit mata pelajaran dan mengikuti urutan-urutan logis ilmu tersebut, misalnya dari kuno ke modern atau dari yang mudah ke sulit. Dengan demikian, orientasi belajar ke arah mata pelajaran. Artinya jadwal disusun berdasarkan keterselesaiannya mata-mata pelajaran yang telah ditetapkan.

Sedangkan dalam pembelajaran andragogik, peserta didik menyadari bahwa pendidikan merupakan suatu proses peningkatan pengembangan kemampuan diri untuk mengembangkan potensi yang maksimal dalam hidupnya. Mereka ingin mampu menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperolehnya hari ini untuk mencapai kehidupan yang lebih baik atau lebih efektif untuk hari esok. Berdasarkan hal tersebut di atas, belajar harus disusun ke arah pengelompokan pengembangan kemampuan. Dengan demikian orientasi belajar terpusat kepada kegiatannya. Dengan kata lain, cara menyusun pelajaran berdasarkan kemampuan-kemampuan apa atau penampilan yang bagaimana yang diharap kan ada pada peserta didik.

Bila Anda mengajar di sebuah kelas Pelatihan Dasar, dapatkah Anda bayangkan suasana belajar seperti apa yang tercipta, manakala pesertanya pasif, pandangan tidak fokus, komunikasi berjalan satu arah, dan gesture menunjukkan kurangnya semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Nah suasana kelas seperti inilah yang menggelitik penulis untuk melakukan pengamatan agar dapat menjawab pertanyaan mengapa suatu kelas bisa berjalan sangat dinamis sementara kelas lain melempem. Tiga metode pembelajaran yang penulis terapkan dalam pengamatan yaitu: Buzz Group Discussion; Brainstorming; Window Shopping merupakan tipe-tipe pembelajaran kooperatif. Menurut pendapat Lie (2008: 29)  Pembelajaran Kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan sesama peserta dalam tugas-tugas yang terstruktur. Metode pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan belajar kelompok yang dilakukan asal-asalan. Menurut Sardiman (2011: Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar) Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan belajar yang diorganisasi. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para peserta didik, memberi rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Uraian berikut menjelaskan pengertian dari masing-masing metode.  

     Buzz Group Discussion

Pada awalnya metode ini dinamai Phillip 66 karena selalu terdiri dari 6 kelompok yang beranggotaan enam orang dan berdiskusi selama enam menit dan dikembangkan oleh J. Donald Phillip. Tapi kemudian phillips 66 berubah menjadi Buzz Group atau Buzz Sesion karena jumlah tidak selalu enam kelompok begitu juga anggotanya tidak harus enam, bisa lebih dari enam orang dan waktu diskusi bisa lebih dari enam menit. Buzz berasal dari “bahasa inggris” yang berarti dengung. Jadi bisa dikatakan Buzz Group karena saat diskusi ada suara riuh seperti suara lebah yang berdengung.

Menurut Agus (2011) kelompok Buzz (Buzz Groups) adalah suatu kelompok yang dibagi kedalam beberapa kelompok kecil (sub-groups) masing-masing terdiri dari 3-6 peserta dalam tempo yang singkat untuk mendiskusikan suatu topik atau memecahkan suatu masalah. Kelompok yang kecil itu akan melaporkan hasil dari kelompok mereka kepada kelompok besar dan kemudian pada diskusi kelas.

Metode ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri; yaitu dengan kebiasaan untuk beragumentasi yang dilakukan antar sesama peserta dalam kelompok diskusi, sehingga mendorong keberanian dan rasa percaya diri mengajukan pendapat maupun mencari solusi pemecahan. 

    Brainstorming

Brainstorming atau dalam bahasa Indonesia curah gagasan adalah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Kunci sukses suatu sesi brainstorming adalah suasana bebas tanpa kritik untuk menggali ide kreatif demi mendapatkan solusi alternatif tanpa batas.

Berikut adalah beberapa manfaat  melakukan brainstorming:

  • Meningkatkan kreatifitas dan menghasilkan banyak ide dalam waktu singkat, dengan memperluas sudut pandang dari segala aspek atau pemikiran anggota tim yang lain akan mencetuskan ide lain dalam diri kita
  • Menciptakan kesetaraan terhadap semua tim yang terlibat dalam proses brainstorming, suasana yang hangat saling mendukung, dan tanpa kritik akan mendorong orang untuk nyaman mengeluarkan ide tanpa halangan. Hal ini akan mengakibatkan sikap saling menghormati

·       Ketika setiap anggota tim memberikan idenya, anggota tim merasa dilibatkan dan akan mendukung arahan pengambilan keputusan. 

    Window Shopping

Window Shopping is the activity of spending time looking at the goods on sale in shopwindows without intending to buy any of them” (Cambridge English Dictionary).   Menurut Rahma, W (2017 : Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol. 2, No. 2)  Window Shopping adalah metode pembelajaran berbasis kerja kelompok dengan melakukan berbelanja keliling melihat-lihat hasil karya kelompok lain untuk menambah wawasannya. Berdasarkan salah satu praktik pembelajaran terbaik dilakukan di SDN 2 Banjarnegara Jawa Tengah menggambarkan bahwa, “metode pembelajaran kooperatif tipe window shopping (belanja hasil karya) akan mengantarkan siswa pada penanaman karakter kerjasama, keberanian, demokratis, rasa ingin tahu, interaksi antar teman, dan bertanggung jawab (USAID, 2015). Siswa dapat berbelanja secara aktif dan dinamis dengan memajang hasil karya secara kreatif. Dua orang dari masingmasing kelompok menjaga hasil karya mereka (menjaga stand/toko). Anggota kelompok lainnya mengunjungi stand untuk melihat hasil karya kelompok lainnya (berbelanja) dengan memberi komentar dan penilaian sehingga setiap peserta dalam kelompok dapat memicu kreativitasnya. Pembelajaran seperti ini dapat menimbulkan situasi yang menyenangkan, tetapi tetap efektif sesuai tujuan pembelajaran yang dicapai.

Keunikan yang terdapat dalam metode pembelajaran ini peserta tidak hanya melihatlihat hasil pekerjaan kelompok lain tetapi juga mencatat hasil pekerjaan tersebut untuk saling berbagi dengan anggota kelompoknya. Sehingga setiap anggota atau kelompok tamu yang berkunjung juga berbelanja ilmu atau mendapatkan ilmu untuk oleh-oleh anggota lainnya khususnya anggota yang bertugas sebagai “penjaga stand /toko”.  

Pada dasarnya penerapan metode apapun tujuannya adalah untuk menciptakan suasana senang dan gembira sehingga dapat diperoleh hasil belajar yang optimal. Leslie (2001:242) Menyatakan bahwa apapun yang dipilih untuk berfokus secara aktif pada peningkatan kesenangan di tempat kerja, maka hasil-hasil yang diperoleh akan memberinya  sebuah gambaran bagus mengenai suksesnya perpaduan antara kesenangan dan kerja dalam hidupnya.

 

Pembahasan

Untuk melakukan pengamatan ini perlu dipersiapkan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Merencanakan Pengamatan, meliputi :

a.       Menyusun  instrumen pengamatan (lembar pertanyaan) 

b.       Merancang tabel untuk pengolahan data responden

c.        Menyusun jadwal pengamatan berdasarkan jadwal mengajar

d.       Menyiakan bahan sebagai referensi referensi untuk sumber bacaan / pustaka

e.       Membangun komunikasi dengan Ketua kelas tentang rencana pengamatan

2.      Pelaksanaan Pengamatan

a.        Menyiapkan perlengkapan pengamatan bersama ketua kelas

b.        Mengarahkan ketua kelas yang akan bertindak sebagai observer

c.         Memberikan arahan kepada peserta tentang cara pengisian kuesioner

d.        Mengumpulkan lembar kuesioner yang telah diisi

3.      Pengolahan Data 

a.        Memeriksa data,   memindahkan data ke tabel untuk dikalkulasi.

b.        Membuat diagram yang menggambarkan posisi perolehan nilai 

4.      Penulisan Hasil Pengamatan 

Instrument Pengamatan

 Bentuk Pertanyaan yang dimintakan jawaban peserta adalah sebagai berikut :

1.    Setelah mengikuti pembelajaran materi Wawasan Kebangsaan, manakah metode yang paling menarik menurut Saudara :

a)      Buzz Group Discussion        :

b)      Brainstorming            :

c)       Window Shopping      :

2.    Berikan alasan mengapa memilih metode itu ?

a)      ………………………………………………………………

b)      ………………………………………………………………

 Hasil pengumpulan data dihitung dan ditabulasikan dalam tabel berikut :

Tabel 01: Persentase pilihan metode  pembelajaran

Angkatan (Kelas)

BGD

BS

WS

JUMLAH

109

9

21

10

40

112

14

10

16

40

115

11

9

20

40

118

8

11

20

39

121

12

10

17

39

Jumlah

54

61

83

198

Persentase (%)

27,27

30,81

41,92

 

*BGD : Buzz Group 

*BS     : Brainstorming

*WS   : Window Shopping                                                                            

Berikut adalah grafik tentang  hasil pengisian instrumen oleh peserta Pelatihan Dasar (5 Angkatan) di kelas.

.Grafik 1 : Jumlah Kelas (K) dan Jumlah peserta yang memilih pembelajaran BGD (Buzz Group Discussion); BR (Brainstorming); dan WS (Window Shopping)


Grafik 2 : Presentase  peserta yang memilih pembelajaran BGD (Buzz Group Discussion); BR (Brainstorming); dan WS (Window Shopping)


Kesimpulan

Dari hasil pengamatan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa :

1.  Metode pembelajaran Window Shopping lebih disukai dibandingkan dengan metode Brainstorming dan Buzz Group Discussion. Meskipun perbedaan nilai tidak terlalu signifikan.

2.    Adanya tutor sebaya menjadi daya tarik peserta untuk berperan lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan meringankan peran widyaiswara karena tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar.

3.  Adanya kelompok tamu menjadi keunikan tersendiri karena perannya tidak hanya berkunjung melihat-lihat hasil pekerjaan kelompok lain tetapi juga mencatat hasil pekerjaan tersebut untuk dibagi (sharing) kepada anggota di kelompoknya.

4. Peserta berkemampuan tinggi dapat membantu rekan peserta lainnya yang berkemampuan kurang dalam menyelesaikan tugas dan memahami konsep.

5.    Makin tinggi antusiasme semakin tinggi pula ketertarikan dan keinginan untuk involved dalam pembelajaran, terlihat dari cara peserta menjelaskan hasil kerja kelompoknya kepada siswa yang bertanya.

 

Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka beberapa rekomendasi penting dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS dan pelatihan lainnya adalah bebagai berikut:

1.    Metode Window Shopping sebaiknya dilakukan di bagian penghujung pada sessi  terakhir setelah seluruh pokok bahasan disampaikan oleh Narasumber.

2.  Penghargaan kepada kelompok yang berhasil keluar sebagai kelompok terbaik, sebaiknya tidak hanya berupa perolehan nilai, tetapi diberikan pula sebuah tandamata misalnya buku bacaan ringan, flash disk, atau souvenir unik sebagai kejutan.

3. Meminta bantuan ketua kelas untuk merekam dalam video, proses berlangsungnya kegiatan Window Shopping dan kemudian rekaman ini diputar dan ditonton bersama sebagai closing/penutup pembelajaran. 

Referensi  

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Rahma, W. 2017. Pengaruh Penggunaan Metode Kooperatif Window Shopping Terhadap Partisipasi Bimbingan Konseling Klasikal. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2, No. 2, April.

Leslie, Y. 2001: Fun Works, Creating Places Where People Love to Work. Alih Bahasa oleh Ferdinandus Untoro Ardi. Buana Ilmu Populer, Jakarta.

http://goeswarno.blogspot.com/2019/06/modelpembelajaranwindowshopping.html

Rabu, 25 Agustus 2021

    Pertanyaan reflektif tersebut di atas menghantar kita pada suatu permenungan tentang hakekat pelayanan publik bagi seorang pejabat birokrasi. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah mengatur peran dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. Secara rasional sebelum melaksanakan tugas pelayanan, seorang pelayan publik pertama-tama harus membaca dan memahami kebijakan-kebijakan publik yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.            

Peserta PKP Provinsi NTT Tahun 2021
      Berdasarkan pemahaman tersebut maka seorang pelayan diharapkan dapat mengimplementasikannya di dalam tugas pokok dan fungsinya di unit kerja masing-masing. Sebagai pelayan publik, para ASN dituntut untuk dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan relevan. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan tersebut harus ditunjukkan oleh sosok ASN lewat tindakan melayani. Pertanyaannya mengapa harus melayani ? Merujuk pada model kepemimpinan jenis baru, model kemimpinan tersebut memiliki sentuhan untuk melayani orang lain dengan ikhlas, termasuk karyawan, pelanggan, dan masyarakat sebagai prioritas nomor satu, merupakan kepemimpinan melayani (Servant-Leadership). Model kepemimpinan ini lebih menekankan pada peningkatan layanan kepada orang lain, pendekatan holistik untuk bekerja, membangun rasa kebersamaan, dan berbagi kekuasaan dalam pengambilan keputusan. Pemimpin pelayan, adalah pelayan pertama. Hal ini dimulai dengan perasaan alami yang ingin melayani. Kemudian pilihan sadar membawa seseorang untuk bercita-cita memimpin.

     Untuk menguji penerapan kepemimpinan  melayani, pertanyaan terbaik adalah: Apakah mereka yang dilayani tumbuh sebagai pribadi; apakah mereka, sementara dilayani, menjadi lebih sehat, lebih bijaksana, lebih bebas, lebih mandiri, lebih mungkin diri mereka menjadi pelayan. Makna  utamanya adalah bahwa, seorang pemimpin besar pertama kali mengalami sebagai pelayan bagi orang lain, dan fakta sederhana ini adalah pusat dari kebesaran dirinya. Kepemimpinan sejati muncul dari mereka yang motivasi utamanya adalah keinginan mendalam untuk membantu orang lain.

      Pada organisasi pemerintahan, pelayanan publik yang menjadi core business untuk menjawab kepentingan dan kebutuhan masyarakat sangat kompleks dan berubah-ubah, maka dibutuhkan organisasi pemerintahan, dengan para pemimpinnya yang juga harus memiliki kompetensi kepemimpinan melayani, yang mampu menjawab tuntutan kepentingan dan kebutuhan masyarkat yang kompleks dan berubah-ubah, melalui pelayanan publik yang prima.

     Akhirnya, perlu ditemukan jawaban pasti, mengapa pejabat pengawas perlu menerapkan kepemimpinan melayani? Untuk menemukan jawaban, mari kita lihat bersama Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara, Nomor : 1006/K.1/ Pdp.07/2019 tentang Kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. Kurikulum tersebut mengatur tentang program pelatihan kepemimpinan Pengawas, di mana memberikan ruang bagi para pejabat Pengawas dalam organisasi pemerintah untuk dapat memiliki kompetensi manajerial dan pemerintahan. Kurikulum tersebut lebih mengedepankan aspek pembentukan kompetensi kepemimpinan melayani dan kompetensi kepemimpinan perubahan. Dengan kompetensi ini, para pejabat Pengawas nantinya diharapkan dapat mengaktualisasikan aksi perubahan kinerja pelayanan publik dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai kewenangan yang dimiliki. Dengan kondisi demikian diharapkan para pejabat Pengawas mampu menjawab kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang dinamis dan kompleks melalui penerapan kepemimpinan melayani.

Selasa, 24 Agustus 2021

Materi Pelatihan dengan judul "Peningkatan Kualitas Pemuda/i (Milenial) Sebagai Agen perubahan Di Era Digital (Teknologi 4.0)" berisi suatu Gerakan membangkitkan kesadaran kaum muda. Materi tersebut disampaikan pada kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemuda dan Organiasi Kepemudaan Lingkup Pemerintah Kabupaten TTU yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan OLahraga Kabupaten TTU. Pada kesempatan tersebut sebagai salah satu narasumber, saya menyampaikan hal-hal teknis yang berhubungan dengan gerakan membangkitkan kesadaran Pemuda/i sebagai tulang punggung negara untuk terus berkreasi dan berinovasi di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemuda sebagai agen perubahan, sebagai sosok yang muda, yang dinamis, yang penuh energi, yang optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang bergerak maju, berjuang dan terus berjuang demi mencapai masa depan yang cerah. Empat point penting yang harus dipedomani oleh orang muda zaman ini adalah: 

CHARACTER 
Generasi yang memiliki karakter positif dan khas. Baik secara individu, komunitas (kelompok), dan kebangsaan (nasional). Karakter yang dibangun untuk melawan stereotype terhadap Indonesia selama ini. 

CREATIVE 
Generasi yang selalu berproduksi menciptakan karya-karya asli anak bangsa. Karya-karya tersebut yang akan menjadi alternatif konsumsi generasi muda saat ini dan masa depan. 

C0LLAB0RATIVE 
Generasi yang saling mengisi satu sama lain dan mampu saling melengkapi diantara komunitas (kelompok) yang berbeda untuk kepentingan bersama. 

C0NNECTED 
Generasi yang selalu terhubung satu sama lain dan selalu mengakses konten-konten kreatif yang ada. Memperluas jaringan komunikasi yang tidak terbatas ruang dan waktu. Namun tetap positif dalam berkarakter melalui kecanggihan teknologi.

Pelatihan yang berlangsung pada tanggal 25 Juni 2021 tersebut diapresiasi oleh para dosen dari Universitas Timor (Unimor) yang diwakili oleh Bapak Emanuel Be Haukilo, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Beliau memberikan motivasi kepada orang muda TTU lewat ide bisnis dan pemberdayaan ekonomi dengan membangun brand usaha. Dari bidang kesehatan juga hadir motivator Pauyulia Alfira, Kepala Bidang Pelayanan Penunjang RSUD Kefamenanu. Dalam materinya beliau mengingatkan pentingnya menjaga Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3). Kegiatan kepemudaan akbar yang telah dilakukan oleh Dinas melalui Bapak Guido Valadares, Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga tersebut memberikan kesan yang positif bagi peserta yang hadir. Bapak Guido sebagai salah satu alumni Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan III 2020, lewat inovasinya optimalisasi kawasan tanpa rokok di sekolah-sekolah se-TTU dengan Brand "KULISKABO", beliau senantiasa berpihak kepada generasi muda melalui kegiatan temu kaum muda sebagai bagian dari rencana tindak lanjut aksi perubahan kinerja organisasi beliau di jangka menengah dan panjang. Melalui kegiatan tersebut para peserta memberikan apresiasi kepada Dinas yang untuk kedua kalinya memberikan motivasi kepada generasi muda agar terus berjuang di tengah pandemi covid19 ini. Orang yang mempunyai kesabaran akan mendapatkan apa yang dinginkan, itulah kualitas hidup. Seperti apa kualitas tersebut? Silahkan klik tautan di bawah ini.

Tak dapat disangkal bahwa setiap orang pasti menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Salah satu cara sukses dalam hidup adalah dengan membangun bisnis atau usaha dagang. Sejatinya bisnis yang tidak memerlukan modal besar dan memiliki stok tanpa masa kadaluwarsa adalah bisnis pulsa. Meskipun terlihat sangat sederhana, namun bisnis ini ternyata menguntungkan. Hal ini disebabkan karena penjual tidak perlu sibuk  menyimpan stok bahkan tidak perlu membawanya ketika promosi. Modal utamanya,  handphone yang siap online selama 24 jam. Bisnis pulsa juga dapat memberikan omzet yang tinggi jika mengetahui tips suksesnya. Selain itu dengan berbisnis pulsa anda dapat memenuhi kebutuhan pulsa sehari-hari anda. Berikut beberapa tips sukses menjalankan bisnis pulsa yang bisa Anda ikuti.

Distributor Berkualitas dan terpercaya

Sebelum Anda memastikan memilih menjadi agen, survei terlebih dahulu bagaimana kualitas dan tingkat kepercayaan distributor tersebut dalam memberikan pelayanan tersebut. Tentukan distributor yang dapat mengirim pulsa dalam waktu singkat dan tidak sering terjadi gangguan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah apa saja jenis pulsa yang mereka tawarkan, apakah all operator dan juga  token listrik atau tidak. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan bagaimana cara komplain, respon, dan bagaimana penyelesaiannya. Hal yang paling akhir adalah harga pulsa dari distributor tersebut bisa Anda jual lagi atau tidak. Berikut adalah link  untuk bergabung menjadi Agen pulsa Bersama GGCELL melalui tautan berikut:  

Star Pulsa

Link di atas merupakan link aplikasi star pulsa berbasis android. Setelah download silahkan buka aplikasi tersebut untuk mendaftar menjadi agen pulsa. Setelah mendaftar Anda akan dihantar kepada tampilan seperti gambar di bawah ini.

Tetapkan Harga

Setelah Anda mendaftar jadi agen pulsa, tips selanjutnya adalah silahkan menetapkan harga jual. Penentuan harga jual dapat didasarkan pada harga beli, biaya yang diperlukan, untung yang Anda inginkan dan perbandingan harga di pasaran. Tidak masalah jika harga yang Anda tetapkan lebih murah dari harga pesaing asalkan mendapatkan untung yang sesuai. Sebalinya Anda juga bisa memilih harga yang lebih tinggi asalkan mampu memberikan pelayanan prima pada pelanggan.

Fokus Menjual Pulsa

Tips berikutnya, masih berhubungan dengan penetapan harga, jumlah transaksi pun menentukan jumlah keuntungan Anda. Misalnya Anda menetapkan margin sebesar Rp1000 setiap satu transaksi, lalu Anda berhasil melakukan 50 transaksi per hari. Maka penghasilan per bulannya adalah Rp1000 x 50 x 30. Hasilnya Rp1.500.000. Jadi, memang lebih baik Anda menjual pulsa dengan nominal kecil tapi transaksinya banyak, daripada nominal besar tapi transaksinya sedikit. Agar dapat menarik perhatian pelanggan dengan mengadakan promosi melalui berbagai media seperti media sosial.

Sebenarnya masih banyak lagi tips untuk berbisnis pulsa, silahkan Anda mencari informasi lebih banyak di internet. Jika Anda menemui kesulitan silahkan klik tautan berikut:


Akhir kata saya ucapkan selamat berbisnis tanpa modal yang besar tapi memberikan keuntungan besar. Orang sukses adalah orang yang selalu berusaha dengan sungguh-sungguh.
Terima kasih. Salam sehat.

Kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Administrator disusun agar peserta dapat memenuhi standar kompetensi manajerial jabatan administrator dan standar kompetensi pemerintahan untuk administrator sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 1008/K.1/PDP.07/2019 TENTANG KURIKULUM PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR

Kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Pengawas disusun agar peserta dapat memenuhi standar kompetensi manajerial jabatan pengawas dan standar kompetensi pemerintahan untuk pengawas sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 1006/K.1/PDP.07/2019 TENTANG KURIKULUM PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS